Visitasi BANPT ke Pascasarjana IIQ Jakarta
JAKARTA – 14 April 2009 Pascasarjana IIQ Jakarta dikunjungi assessor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program Pascasarjana IIQ Jakarta. ”Visitasi ini yang akan menentukan apakah program Pascarsjana IIQ dapat terakreditasi dengan nilai baik atau sebaliknya”, tutur Edi, selaku Kabag TU pascasarjana dan juga kordinator penyambutan assessor.
Visitasi BANPT ke Pascasarjana IIQ yang dijadwalkan berlangsung dua hari ini, 14 -15 April 2009, mendatangkan tiga orang assessor, Dr. Muhammad Djunaidi (UIN Malang), Prof. Dr. H. Afif Muhammad (UIN Bandung) dan Dr. Ahmad Jaenuri (UIN Sidoarjo). Ketiga orang assessor itu mula-mula berkunjung dan melihat-lihat berbagai fasilitas, sarana prasarana pascasarjana IIQ. Mulai dari gedung kampus pasca, ruang belajar, perpustakaan, ruang dosen, sampai ruang-ruang guru besar.
Setelah berkeliling ke berbagai fasilitas tersebut, kemudian para assessor berkumpul di ruang diskusi bersama jajaran pimpinan, dosen, staf dan beberapa mahasiswa pasca. Pertemuan ini dimaksudkan sebagai evaluasi dua arah yang dilakukan assessor dengan pihak pascasarjana IIQ, dengan cara berdiskusi interaktif.
Dalam pertmuan ini, mula-mula Ahsin Muhammad, selaku rektor, dan Khuzaemah T Yanggo, selaku direktur pascasarjana IIQ, memberi sambutan dan penjelasan singkat mengenai pasca IIQ. Ibu Khuzaemah juga mengenalkan satu persatu yang hadir kepada para assessor. Setelah itu pihak assessor memulai berdiskusi mengenai berbagai hal, terutama mengenai kesingkronan laporan pasca IIQ yang tertulis dengan realitas di lapangan. Ini semua menyangkut keberadaan sistem pembelajaran, rekruitmen, tenaga pengajar, mahasiswa, kurikulum, pendanaan dan sebagainya. Diskusi ini berjalan hampir seharian. Berjalan seru, hangat dan tetap serius.
Di antara hasil diskusi pihak assessor dengan IIQ diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, realitas di lapangan pascasarjana IIQ dengan yang dilaporkan, jauh lebih baik realitas di lapangan. Ini karena laporan tertulis disusun secara terburu-buru. Kedua, seluruh sistem pendidikan pascasarjana IIQ sudah baik, meski dalam hal penelitian dosen yang terkait pengembangan keilmuan di pasca IIQ perlu ditingkatkan lagi. Demikianlah acara visitasi berjalan lancar sesuai rencana. Hidup pascasarjana IIQ. (AM)