DEMA FSEI IIQ Gelar Seminar Pasar Modal Syariah: Dorong Generasi Muda Melek Investasi Islami
Tangerang Selatan – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (DEMA-FSEI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelenggarakan Seminar Pasar Modal Syariah bertema “Generasi Muda Melek Investasi: Mewujudkan Masa Depan Finansial Islami” pada Jumat (17/10/2025) di Aula Kampus Utama IIQ Jakarta, Jalan Ir. H. Juanda, Tangerang Selatan.
Kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan dalam mengelola keuangan serta berinvestasi sesuai prinsip syariah dan pentingnya membangun kesadaran finansial di kalangan generasi muda Muslim.
Presiden DEMA-FSEI Siti Naurah Shafa F dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini diharapkan dapat menjadi ruang edukasi sekaligus inspirasi agar mahasiswa berani mengambil peran dalam ekonomi Islam yang sedang tumbuh pesat.
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Dr. Syarif Hidayatullah, M.A. turut menambahkan bahwa penguatan literasi keuangan syariah di kalangan mahasiswa menjadi langkah strategis dalam menyiapkan generasi Qur’ani yang tangguh secara ekonomi dan spiritual.
Seminar menghadirkan dua narasumber utama: Reza Sadat Shahmeini dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Wita Putri Verta dari Mandiri Sekuritas, yang masing-masing memaparkan topik tentang dinamika dan peluang pasar modal syariah di Indonesia.
Dalam materinya, Reza Sadat Shahmeini menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat pasar modal syariah global. Hingga Agustus 2025, jumlah investor syariah tercatat mencapai lebih dari 190.000 orang dengan pertumbuhan tahunan mencapai 54%. Ia juga menguraikan bahwa pasar modal syariah kini telah memiliki 657 saham syariah yang aktif diperdagangkan.
“Pasar modal syariah bukan pasar yang terpisah, melainkan bagian dari sistem pasar modal nasional yang memenuhi prinsip Islam. Transaksinya bebas dari riba, gharar, dan maysir, serta berlandaskan akad jual beli (ba’i al-musawamah),” jelas Reza.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan investasi syariah telah diatur melalui 27 fatwa DSN-MUI dan 12 peraturan OJK, termasuk penggunaan sistem Sharia Online Trading System (SOTS) yang menjamin semua transaksi sesuai syariat. Selain itu, Reza memperkenalkan konsep filantropi saham, di mana investor dapat menyalurkan zakat atau wakaf dari keuntungan saham syariah. “Inilah bentuk investasi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menebar manfaat sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Wita Putri Verta dari Mandiri Sekuritas mengajak peserta untuk menjadikan investasi sebagai bagian dari gaya hidup cerdas dan islami. Dalam materinya berjudul “Investment as Your Lifestyle”, ia menekankan pentingnya memahami siklus keuangan pribadi dan strategi investasi sesuai profil risiko.
“Investasi syariah adalah upaya membangun pondasi finansial yang kokoh tanpa meninggalkan nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab,” ujar Wita.
Ia menjelaskan berbagai instrumen investasi sesuai profil risiko, mulai dari tabungan syariah, sukuk, reksa dana syariah, hingga saham syariah. Wita juga menekankan pentingnya prinsip paham, punya, dan pantau — memahami produk investasi, memiliki instrumen sesuai kemampuan, dan memantau portofolio secara berkala.
Lebih jauh, Wita mengajarkan cara membuka rekening efek dan rekening dana nasabah (Rekening Dana Nasabah – RDN) syariah secara online melalui sistem yang telah disertifikasi OJK dan DSN-MUI. Ia juga menjelaskan perbedaan antara investing dan trading, serta strategi menabung saham (dollar cost averaging) untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar.
“Mulailah dari hal kecil dan konsisten. Investasi syariah bukan hanya tentang angka, tapi tentang disiplin, keberkahan, dan masa depan yang terencana,” tuturnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator Salsabila Ismanita. Para peserta tampak antusias menanyakan berbagai hal, mulai dari mekanisme penyaringan saham syariah hingga cara memilih perusahaan yang sesuai prinsip Islam.
Seminar kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat dan sesi foto bersama. (FP)