IIQ Jakarta Terima Penghargaan atas Kontribusinya yang Luar Biasa sebagai Lembaga Pemerhati Al-Qur’an

Jakarta — Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta kembali menunjukkan kiprah strategisnya sebagai pusat unggulan studi Al-Qur’an di Indonesia dan dunia. IIQ Jakarta menerima Penghargaan sebagai Lembaga Pemerhati Al-Qur’an atas kontribusinya yang luar biasa dalam pengembangan pendidikan Al-Qur’an. Apresiasi ini diberikan pada penutupan Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) Disabilitas Netra Tingkat Internasional Tahun 2025 (Albasira International Quran Memorization Competition for The Blind) pada Sabtu, 6 Desember 2025 di Spike Airdome PIK 2, Tangerang, dan diterima langsung oleh Rektor IIQ Jakarta, Associate Prof. Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH, M.Hum.

Gelaran internasional ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Agama RI dan Rabithah ‘Alam Islami (World Muslim League) berbasis di Makkah. Acara ini dihadiri Menteri Agama RI, Ketua MPR RI, para duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga negara, dan lebih dari 4.000 tamu undangan.

Penghargaan ini merupakan amanah sekaligus bentuk pengakuan atas kiprah panjang IIQ Jakarta dalam memperkuat pendidikan Qur’ani. Dengan komitmen yang tidak pernah surut sejak awal berdiri, IIQ Jakarta telah melahirkan ribuan hafizah, mufassirah, pendidik, dan akademisi Qur’ani yang terus memberikan kontribusi bagi peradaban Islam, baik di tingkat nasional maupun global.

Rangkaian MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 yang berlangsung pada 3–6 Desember 2025 di Jakarta menjadi momen memberikan ruang penghargaan dan penguatan kapasitas bagi para penghafal Al-Qur’an penyandang disabilitas.

Sebagaimana diketahui, MHQ Internasional 2025 mempertandingkan lima cabang hafalan Al-Qur’an yang meliputi kategori 30 juz dengan Matan Jazari, 30 juz tanpa Matan Jazari untuk putra dan putri, serta cabang 20 juz dan 10 juz. Penilaian dilakukan oleh lima ulama ahli dari Mesir, Arab Saudi, dan Indonesia. Selain perlombaan, rangkaian kegiatan juga menghadirkan Dialog Kerukunan Lintas Umat Beragama, Haflah Tilawatil Qur’an, serta penganugerahan kepada individu dan lembaga yang memiliki kontribusi dalam pendidikan Qur’ani.

Pada malam apresiasi, perhatian publik juga tertuju pada penganugerahan Penghargaan Penggiat Al-Qur’an kepada para tokoh besar yang memiliki kontribusi dalam pengembangan ilmu dan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia. Salah satu penerima penghargaan adalah Prof. KH. Ibrahim Hosen, pendiri IIQ Jakarta. Penganugerahan mengakui perjalanan keilmuan beliau sekaligus menegaskan visi dan warisan intelektual yang telah melahirkan IIQ Jakarta sebagai lembaga unggulan studi Al-Qur’an.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada sejumlah tokoh nasional seperti KH. As’ad Humam, KH. Dahlan Salim Zarkasyi, Prof. Dr. H. Rafii Yunus Martan, Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar (Dosen Pascasarjana IIQ Jakarta), Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad (Rektor IIQ Jakarta Periode 2005-2014), KH. Muammar ZA, Dr. KH. Muhaimin Zen (Dosen IIQ Jakarta), KH. Ahmad Sahid, serta TGH. Musthofa Umar bin Abdul Aziz.

Sebagai penutup, IIQ Jakarta menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas penghargaan yang luar biasa ini, seraya berharap semoga anugerah tersebut membawa berkah dan semakin menguatkan langkah IIQ dalam mengemban amanah Al-Qur’an. (FP)