Kuliah Tamu Prodi PAI IIQ Jakarta Bahas Reformasi Model Pembelajaran PAI di Era Digitalisasi

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta menyelenggarakan kuliah tamu (visiting lecture) dengan tema “Reformasi Model Pembelajaran PAI di Era Digitalisasi” yang diikuti oleh mahasiswa semester 5 dan 7 Prodi PAI IIQ Jakarta. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai transformasi pembelajaran PAI yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai keislaman. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 September 2025 di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Kegiatan kuliah tamu ini dihadiri oleh Ketua Program Studi PAI IIQ Jakarta, Dr. Reksiana, M.A.Pd, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya inovasi pedagogik dalam pembelajaran PAI. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar penggunaan teknologi, melainkan menuntut perubahan paradigma pembelajaran dari yang bersifat Teacher-Centered menuju Student-Centered, kolaboratif, dan kontekstual dengan realitas kehidupan peserta didik.

Sebagai narasumber utama, Dr. Mahariah, M.Ag, Ketua Program Studi PAI UIN Sumatera Utara Medan, memaparkan secara komprehensif tantangan dan peluang pembelajaran PAI di era digital. Ia menekankan bahwa reformasi model pembelajaran PAI harus mencakup integrasi teknologi digital, penguatan literasi keagamaan kritis, serta internalisasi nilai moderasi beragama agar PAI tetap relevan dan transformatif di tengah perubahan zaman.

Lebih lanjut, narasumber menjelaskan berbagai model pembelajaran inovatif seperti blended learning, project-based learning, dan pemanfaatan platform digital sebagai ruang dialog keagamaan yang sehat. Menurutnya, pendidik PAI dituntut tidak hanya menguasai materi keislaman, tetapi juga kompetensi digital dan pedagogik agar mampu membimbing peserta didik secara utuh, baik secara intelektual, spiritual, maupun sosial.

Mahasiswa Prodi PAI IIQ Jakarta yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias, terutama saat sesi diskusi interaktif. Berbagai pertanyaan kritis diajukan terkait implementasi pembelajaran PAI digital di sekolah, tantangan etis penggunaan media sosial, serta strategi menjaga otoritas keilmuan guru PAI di tengah banjir informasi keagamaan di ruang digital.

Melalui kuliah tamu ini, Prodi PAI IIQ Jakarta berharap mahasiswa memiliki perspektif yang lebih luas dan kritis tentang arah pengembangan pembelajaran PAI ke depan. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen Prodi PAI IIQ Jakarta dalam memperkuat jejaring akademik antarperguruan tinggi serta menyiapkan calon pendidik PAI yang adaptif, reflektif, dan berdaya saing di era digitalisasi. (Rs)