Efisiensi Zakat di Masa Krisis Jadi Sorotan, LPPI IIQ Jakarta Bedah Kinerja OPZ Nasional dalam Discussion Paper
Lembaga Penelitian dan Pengkajian Ilmiah (LPPI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menggelar rangkaian Discussion Paper Hasil Penelitian sebagai bagian dari penguatan budaya riset dan diseminasi keilmuan berbasis Al-Qur’an. Forum akademik ini menghadirkan kajian-kajian strategis yang menyentuh isu psikologi, pendidikan Al-Qur’an, hingga tata kelola dana sosial keagamaan di tengah krisis global.
Salah satu topik yang menyedot perhatian adalah penelitian berjudul “Manajemen Pengelolaan Dana ZIS Selama Pandemi Covid-19: Analisis Efisiensi dan Produktivitas pada OPZ Skala Nasional” yang dipaparkan oleh Dr. Hendra Kholid, MA dan Dr. Syafaat Muhari, ME, dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, pada Jumat (19/12).
Dalam pemaparannya, Dr Hendra Kholid dan Dr. Syafaat Muhari menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 tidak hanya mengguncang sektor kesehatan, tetapi juga melumpuhkan aktivitas ekonomi nasional. Dampak pembatasan sosial sejak 2020 memicu peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran, sehingga menuntut optimalisasi peran dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebagai instrumen jaring pengaman sosial umat.
Penelitian ini hadir untuk menutup celah kajian sebelumnya yang dinilai belum menganalisis secara komprehensif kemampuan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dalam mengelola dana ZIS selama masa krisis. Studi ini menganalisis kinerja 15 OPZ skala nasional berdasarkan laporan keuangan resmi yang dipublikasikan sepanjang periode 2018–2022, mencakup fase sebelum, selama, dan setelah pandemi.
Dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Malmquist Total Factor Productivity Index (TFP), penelitian ini menemukan bahwa tingkat efisiensi dan produktivitas OPZ di Indonesia menunjukkan variasi yang cukup signifikan. Lazisnu tercatat sebagai OPZ dengan tingkat efisiensi tertinggi, mencapai rata-rata 77,29 persen, disusul Baitul Maal Muamalat dan Dompet Dhuafa. Sebaliknya, beberapa OPZ masih menunjukkan tingkat efisiensi yang relatif rendah selama periode pengamatan.
Dari sisi produktivitas, secara umum OPZ nasional mencatat kinerja positif dengan rata-rata TFP sebesar 103,5 persen, menandakan adanya pertumbuhan produktivitas di tengah tekanan pandemi. Sejumlah OPZ seperti Lazismu, Lazisnu, Dompet Dhuafa, dan Mizan Amanah bahkan mencatat peningkatan produktivitas di atas rata-rata nasional. Namun demikian, penelitian ini juga mengungkap adanya OPZ yang mengalami penurunan produktivitas, yang menunjukkan perlunya evaluasi mendalam dalam tata kelola kelembagaan.
Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan efisiensi operasional OPZ, baik dari sisi pengelolaan input seperti biaya amil, tenaga kerja, dan aset tetap, maupun dari sisi output berupa penghimpunan dan penyaluran dana ZIS. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital, penguatan kompetensi amil, serta pengembangan zakat produktif dinilai menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja OPZ ke depan.
Melalui forum Discussion Paper ini, LPPI IIQ Jakarta menghadirkan riset yang kuat secara akademik, juga relevan secara praktis dalam menjawab persoalan umat dan kebangsaan. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang dialog ilmiah yang berkelanjutan bagi civitas akademika IIQ Jakarta dalam merumuskan solusi berbasis nilai-nilai Al-Qur’an. (FP)

