IIQ Jakarta: Menjadi Pilar Pengembangan Ilmu Al-Quran yang Mendunia

Tangerang Selatan – Insitut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta kembali mengukir sejarah penting dalam dunia pendidikan tinggi keagamaan dengan menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-26 untuk program Sarjana, ke-19 untuk program Magister, dan ke-5 untuk program Doktor, sekaligus merayakan Dies Natalis yang ke-48. Acara yang berlangsung khidmat pada Kamis, 18 September 2025 ini menjadi momen bersejarah bagi seluruh civitas akademika IIQ Jakarta yang turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama dan pengurus Yayasan IIQ.

Rektor IIQ Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., dalam laporan akademiknya menegaskan bahwa gelar akademik bukanlah tujuan akhir, melainkan bekal untuk mengabdi. “Kesuksesan sejati bukanlah sekadar gelar atau capaian duniawi, melainkan keteguhan hati untuk istiqamah dalam mengamalkan ajaran-Nya,” ujarnya. Ia juga mengingatkan peran penting generasi Qur’ani dalam menjawab tantangan global, termasuk isu lingkungan dan kemanusiaan, sejalan dengan tema wisuda tahun ini: “Menjaga Bumi, Merawat Kehidupan: Inspirasi Al-Qur’an dan Perempuan.”

Di samping itu, Ketua Umum Yayasan IIQ Jakarta, Ir. H. Rully Chairul Azwar, M.Si., IPU, juga menegaskan bahwa wisuda harus dipahami sebagai pintu awal pengabdian. “Ini bukan sekadar seremoni kelulusan. Wisuda adalah gerbang untuk mengamalkan ilmu dan menyebarkan cahaya Al-Qur’an kepada masyarakat,” katanya. Mengutip ayat dari surah Ṭāhā, beliau mengingatkan bahwa proses belajar tidak boleh berhenti dengan kelulusan, melainkan terus berlanjut dalam pengabdian dan pemanfaatan ilmu.

Menteri Agama RI Periode 2014-2019, Dr. HC. Lukman Hakim Saifuddin, dalam kesempatan tersebut juga memberikan pandangannya tentang IIQ Jakarta. Beliau menyampaikan rasa syukur karena dapat hadir pada wisuda yang memperlihatkan kualitas perguruan tinggi keagamaan yang berfokus pada penguasaan Al-Qur’an. “IIQ Jakarta adalah perguruan tinggi yang telah lama berdiri dan memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan ilmu-ilmu Al-Qur’an. Para pendidiknya, dari dosen hingga rektor, merupakan individu yang mumpuni dalam memahami dan menguasai Al-Qur’an,” ujar Lukman Hakim Saifuddin. Menurut beliau, IIQ Jakarta tidak hanya mengajarkan Al-Qur’an secara mendalam, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan diri, memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, serta terus mencetak generasi Qur’ani yang berkontribusi bagi kemaslahatan umat.

Pandangan positif terhadap IIQ Jakarta juga datang dari Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil Sahiron Syamsuddin, MA. Beliau menyoroti kekuatan IIQ dalam membekali mahasiswanya dengan kemampuan menghafal Al-Qur’an yang kuat dan dasar pemahaman kitab-kitab kuning yang menjadi ciri khas pendidikan di IIQ. “Mahasiswa IIQ memiliki dasar yang kuat dalam penguasaan Al-Qur’an, yang kemudian ditambah dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Ini memberikan mereka keunggulan dalam mengembangkan keilmuan, baik dalam membaca tafsir maupun kitab-kitab lainnya,” ungkap Sahiron Syamsuddin. Ia berharap para mahasiswa IIQ terus maju, salah satunya dengan peningkatan kemampuan bahasa asing dan penguasaan metode penelitian.

IIQ Jakarta, yang kini berusia hampir setengah abad, terus berkembang pesat dalam mendalami dan menyebarkan ilmu Al-Qur’an. Saat ini, kampus ini memiliki 2.618 mahasiswa aktif dan telah meluluskan lebih dari 5.000 alumni yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Tahun akademik 2024/2025 mencatatkan 577 penerima beasiswa dari berbagai sumber, serta prestasi internasional yang membanggakan, seperti juara Musabaqah Hifzhil Qur’an 30 juz dan penghargaan di Global Youth Innovation Summit 2024.

Dengan visi menjadi perguruan tinggi Islam bereputasi global berbasis Al-Qur’an pada tahun 2044, IIQ Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kurikulum Outcome-Based Education (OBE), penguatan laboratorium keilmuan, dan peningkatan kapasitas dosen serta tenaga kependidikan. “Keberhasilan hari ini adalah milik para wisudawan, orang tua, dosen, serta seluruh civitas akademika yang telah berkontribusi besar dalam perjalanan panjang IIQ Jakarta,” tutup Rully Chairul Azwar, seraya mendoakan agar para lulusan IIQ Jakarta dapat menjadi generasi Qur’ani yang siap mengabdi untuk bangsa.