IIQ Jakarta Tunaikan Amanah Qurban 2025
Jakarta — Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta sukses melaksanakan program qurban Idul Adha 1446 H pada Sabtu, 7 Juni 2025. Program tahunan ini menggabungkan semangat berkurban dengan kepedulian sosial. Melalui sinergi antar civitas akademika, lembaga, dan para donatur, IIQ Jakarta menyalurkan hewan qurban kepada para mustahiq secara tertib dan tepat sasaran.
Tahun ini, IIQ menghimpun 9 ekor sapi dan 9 ekor kambing dari berbagai mitra dan individu. Beberapa sapi berasal dari Baznas (3 ekor), BPKH, Pertamina melalui Bapak Jazilul Fawaid, Prof. Aqil Siradj, hingga sumbangan keluarga besar dan jamaah. Hewan-hewan tersebut disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) H. Nanang Serua Bojongsari Depok, lalu dagingnya didistribusikan ke masyarakat sekitar IIQ dan wilayah binaan yang membutuhkan.
Dalam pelaksanaan qurban ini, IIQ Jakarta juga mengikuti arahan teknis pelaporan dari BAZNAS sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada mudhohi. Seluruh proses—mulai dari pemotongan, pencacahan, pengulitan, hingga distribusi—dilaksanakan sesuai standar, termasuk kewajiban pelaporan berupa Berita Acara Serah Terima (BAST), daftar penerima manfaat (tanpa melampirkan KTP), serta dokumentasi kegiatan. Tiga jenis dokumentasi yang diwajibkan meliputi: F1 (sebelum pemotongan), F2 (proses penyembelihan), dan F3 (proses distribusi), yang masing-masing harus menampilkan objek secara jelas, bersih, dan sesuai komposisi foto yang telah ditentukan. Tenggat waktu pengumpulan laporan maksimal adalah 20 Juni 2025.
Ketua Panitia Qurban, bapak Dr. Ahmad Syukron, mengobarkan semangat para panitia dengan arahan yang menyentuh hati, “Bersiaplah kita untuk berjuang menyelesaikan tugas dalam proses penyembelihan dan pendistribusian daging kurban kepada para mustahiq. Semoga pahala yang kita dapatkan sama seperti orang yang berkurban hewannya. Aamiin.”
Dr. Syukron juga memberikan instruksi teknis pelaksanaan. Panitia diminta berkumpul di kampus IIQ sejak pukul 05:30 WIB sebelum berangkat ke RPH. Mereka yang berada lebih dekat ke lokasi dipersilakan datang langsung. Beberapa nama seperti Ust. Rosyid, Ust. Amir, Ust. Zarkasih, dan Ust. Abdullah Safei berada di garda terdepan proses penyembelihan. Mas Arul ditugaskan untuk dokumentasi sejak pagi, sementara Bang Kojam, Bang Rahmat, Bang Jamil, dan Bang Amsori memegang peran teknis lapangan. Para ibu panitia, seperti mba Nilna, Bu Kokoy, Bu Shopi, Bu Yuyun, dan Mbak Dafika, turut andil dalam proses pengepakan dan logistik. Sementara itu Bu Nilna dan pak Bisril juga mempersiapkan segala hal terkait kebutuhan qurban.
Lebih lanjut, Dr. Ahmad Syukron, selaku Ketua Panitia Qurban IIQ Jakarta, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkenan untuk menitipkan dan memberikan amanah hewan qurban. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan, “Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkenan untuk menitipkan dan memberikan amanah hewan qurban Idul Adha 2025. Kepada Institut Ilmu Al-Quran Jakarta, semoga apa yang kita berikan, kita lakukan mendapatkan keberkahan pahala dari Allah SWT.”
Pelaksanaan qurban ini tak hanya menyentuh secara logistik, tapi juga secara emosional. Ucapan terima kasih datang dari para penerima manfaat. Di antaranya keluarga besar Prof. Ali Yafie yang menuturkan, “Alhamdulillah kami sudah terima dagingnya. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Salam hormat saya kepada Ibu Rektor dan seluruh jajarannya. Semoga keberkahan meliputi seluruh keluarga besar IIQ.”
Rektor IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Nadjmatul Faizah juga menyampaikan apresiasi, “Terima kasih Ustadz Syukron dan panitia qurban IIQ Jakarta telah melaksanakan amanah dengan baik. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik. Salam sehat.”
Menutup rangkaian kegiatan qurban, salah satu panitia yang juga merupakan Kabiro AUK, Mba Nilna, turut menyampaikan ungkapan hangat penuh keikhlasan kepada seluruh tim yang telah bekerja keras. Dan dokumentasi pelaksanaan qurban juga telah dishare.
Dengan pelaksanaan yang tertib, amanah, dan penuh keikhlasan, program Qurban 2025 IIQ Jakarta kembali membuktikan bahwa dari lingkungan akademik, nilai-nilai ibadah dan kemanusiaan dapat tumbuh berdampingan. IIQ Jakarta menunjukkan bahwa semangat berkurban bisa menjadi jembatan cinta dan kepedulian dari kampus untuk umat.
Robbana Taqobbal Minna
“Yaa Allah terima dari kami (amalan kami)”
لَنۡ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُـوۡمُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلٰـكِنۡ يَّنَالُهُ التَّقۡوٰى مِنۡكُمۡؕ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَـكُمۡ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡؕ وَبَشِّرِ الۡمُحۡسِنِيۡنَ ٣٧
Artinya: “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al – Hajj : 37)
Ibadah Qurban bukan sekedar ritual tahunan, melainkan bentuk nyata ketakwaan, dan pengingat akan pentingnya keikhlasan dalam beribadah. (FP)