Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf IIQ Jakarta Hadiri Public Expose Nasional “Annual Report & Outlook Zakat Wakaf 2026”

Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta kembali memperkuat peran akademik dan kontribusi keilmuan terhadap ekosistem zakat dan wakaf nasional. Hal ini diwujudkan melalui kehadiran pada agenda besar tingkat nasional bertajuk Public Expose “Annual Report dan Outlook Zakat Wakaf 2026: Beragama Maslahat, Zakat Wakaf Berdampak”, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, pada Senin, 8 Desember 2025 di Hotel Grand Mercure, Jl. Hayam Wuruk No. 36–37, Jakarta Pusat.

IIQ Jakarta hadir sebagai salah satu perguruan tinggi yang diundang secara resmi oleh Kementerian Agama RI bersama 12 kampus lainnya. Dari IIQ, hadir bapak Dr. Syafaat, Kaprodi Manajemen Zakat dan Wakaf; bapak Rahmatul Fadhil, Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah (HES); serta bapak Dr. Hendra Kholid, dosen mata kuliah zakat dan wakaf. Kegiatan ini juga diikuti lima mahasiswa MZW yang menjadi representasi generasi akademik dalam memahami praktik dan arah kebijakan zakat-wakaf nasional. Mereka adalah Lailan Fauza (MZW/7), Gita Nabila Hasanah (MZW/5), Nafisa Khaira (MZW/5), Ashifah Mumtazah (MZW/3), dan Sobiyatin (MZW/3).

Kehadiran mahasiswa dalam forum ini menjadi kesempatan berharga untuk belajar langsung tentang dinamika tata kelola zakat dan wakaf, sekaligus berinteraksi dengan regulator, praktisi, lembaga zakat, hingga pegiat wakaf dari seluruh Indonesia.

Rangkaian acara dimulai dengan kunjungan pameran lembaga zakat-wakaf nasional. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh juara MTQ Nasional, kemudian lagu Indonesia Raya.

Pada sesi berikutnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menyampaikan laporan tahunan, dilanjutkan dengan pemutaran video capaian kinerja Bimas Islam. Puncak kegiatan ditandai dengan Arahan Menteri Agama Republik Indonesia, yang memberikan gambaran besar mengenai arah kebijakan zakat dan wakaf serta urgensi penguatan tata kelola berbasis inovasi, transparansi, dan akuntabilitas.

Agenda utama menghadirkan lima direktur strategis di lingkungan Bimas Islam, yaitu: Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Direktur Urusan Agama Islam (Urais), Direktur KUA dan Keluarga Sakinah, Direktur Penerangan Agama Islam dan Direktur Jaminan Produk Halal.

Kelima direktur memaparkan perkembangan, evaluasi, serta arah kebijakan baru di sektor zakat, wakaf, layanan KUA, penyuluhan agama Islam, hingga jaminan produk halal. Expose ini memperlihatkan capaian kinerja tahun berjalan serta proyeksi program strategis tahun 2026 yang menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor dan peningkatan digitalisasi layanan.

Sesi expose kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang menjadi ruang interaksi antara regulator dan peserta dari unsur perguruan tinggi, lembaga zakat, dan para praktisi.

Memasuki siang hari, acara dilanjutkan dengan prosesi inaugurasi dan penyerahan Sertifikat Nazhir Kompeten oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Sertifikasi ini merupakan bagian dari program peningkatan kualitas dan kompetensi nazhir agar wakaf dapat dikelola lebih profesional dan menghasilkan manfaat berkelanjutan.

Talkshow Outlook Zakat dan Wakaf 2026, menghadirkan para kasubdit terkait regulasi, evaluasi, kerja sama, serta pengawasan lembaga zakat dan wakaf, termasuk perwakilan dari Kementerian ATR/BPN. Diskusi ini mengulas prospek pengembangan regulasi baru, tantangan perizinan lembaga, hingga mekanisme digitalisasi sistem pengawasan zakat dan wakaf.

Memasuki sesi akhir, acara dilanjutkan dengan penyerahan SK Izin LAZ dan LKS-PWU oleh Dirjen Bimas Islam dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf. Ini penting bagi lembaga zakat dan wakaf untuk meningkatkan profesionalisme dan kredibilitasnya.

Acara kemudian ditutup secara resmi dengan Arahan Wakil Menteri Agama, yang menegaskan peran strategis semua pemangku kepentingan dalam memastikan zakat dan wakaf hadir sebagai instrumen maslahat yang menjawab kebutuhan umat secara langsung.

Kehadiran dosen dan mahasiswa IIQ dalam Public Expose sekaligus menunjukkan komitmen IIQ dalam menjadikan zakat dan wakaf sebagai bidang keilmuan yang dapat dikaji secara normatif, serta dipraktikkan melalui keterlibatan aktif dalam forum nasional.

Melalui forum ini, MZW IIQ Jakarta berharap dapat terus bersinergi dengan Kementerian Agama, lembaga zakat dan wakaf, serta para pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem zakat dan wakaf yang semakin inklusif, profesional, dan berdampak bagi kemaslahatan umat. (HK / FP)

Salam Zakat, Salam Wakaf.