Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta Selenggarakan Webinar Series, Hadirkan Narasumber dari IIQ

Surakarta, 27 Mei 2025 — Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta kembali menggelar webinar series bertajuk “Riset dalam Pendidikan Islam”, sebuah kegiatan yang dirancang bagi mahasiswa pascasarjana dan masyarakat umum yang ingin mengembangkan ilmu pendidikan Islam. Acara yang diselenggarakan secara daring ini dapat diikuti secara gratis melalui platform Zoom, menarik perhatian lebih dari 80 peserta dari berbagai latar belakang akademis.

Webinar ini menghadirkan narasumber berkompeten, Dr. Joko Subando, M.Pd berperan sebagai keynote speaker yang memberikan paparan utama mengenai riset di bidang pendidikan Islam, sementara Dr. Syahidah Rena, M.Ed, dari Institut Ilmu Al-Quran Jakarta menjadi narasumber dengan pembahasan yang mengupas metodologi riset secara komprehensif.

Dalam sesi pemaparan, Ibu Dr. Syahidah Rena menekankan bahwa ilmu metodologi riset harus menjadi materi yang diulang-ulang sejak jenjang sarjana, karena metodologi merupakan pondasi penting dalam melakukan riset yang valid. Ia menjelaskan tiga level cara berpikir ilmiah yang wajib dikuasai oleh para peneliti: sikap skeptis, analitik, dan kritis.

Lebih lanjut, Dr. Rena menguraikan langkah-langkah awal penelitian, mulai dari pemilihan topik yang tepat, perumusan tema yang jelas, hingga pembuatan outline yang sistematis untuk memastikan penelitian berjalan terarah dan efektif. Dr. Rena, menegaskan pentingnya riset sebagai proses mencari pengetahuan yang belum diketahui.

Dalam era di mana ilmu pengetahuan berkembang pesat, riset menjadi kunci utama dalam menggali pemahaman serta inovasi baru. Bu Syahidah Rena pada kesempatan ini membagikan wawasan penting mengenai proses riset yang efektif, dimulai dari tahap awal penelitian hingga identifikasi celah riset yang menjadi peluang emas untuk pengembangan ilmu.

Lebih jauh, Bu Syahidah menyoroti pentingnya memahami konsep ‘state-of-the-art’, ‘research gap’, dan ‘novelty’ dalam dunia akademik. Ketiga unsur ini menjadi penentu apakah sebuah riset mampu memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang sudah ada. Dengan mengkaji literature review secara mendalam, peneliti dapat menemukan kelemahan temuan sebelumnya dan peluang penelitian yang belum tergarap.

Selain itu, pemaparan mengenai tujuh jenis celah riset—mulai dari evidence gap, knowledge gap, hingga methodology gap—memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah penelitian bisa diorientasikan untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut.

Webinar yang berlangsung selama dua jam ini dipandu oleh moderator Fityatul Muharromah, mahasiswa pascasarjana IIM Surakarta, kegiatan ini upaya institusi untuk mewujudkan visi menjadi World Class Islamic Institute.

Melalui kegiatan ini, IIM Surakarta berharap dapat meningkatkan kapasitas akademik peserta dalam melakukan riset pendidikan Islam. (FP)