Dekan FUD IIQ Jakarta Jadi Pembicara di Konferensi Internasional IIAU Uzbekistan
Tashkent, 5 November 2025 — Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Dr. Muhammad Ulinnuha Lc. MA., menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh International Islamic Academy of Uzbekistan (IIAU) di Tashkent, Uzbekistan, Rabu (5/11/2025).
Konferensi yang mengangkat tema “Problems of Understanding Islam in the Process of Globalization” ini berlangsung di Auditorium U. Uvatov, IIAU Tashkent, mulai pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat. Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Kamilov Muzaffar Muratovich, Rektor IIAU, dan Prof. Makhsudov Davronbek Rustamovich, Wakil Ketua Pertama Komite Urusan Keagamaan Republik Uzbekistan, yang menyampaikan welcome speech mewakili pemerintah Uzbekistan.
Kegiatan ilmiah bergengsi yang menggunakan lima bahasa yaitu Uzbek, Rusia, Arab, Inggris dan Turki ini dihadiri oleh para ilmuwan dan akademisi dari berbagai negara, antara lain Uzbekistan, Rusia, Turki, Mesir, Malaysia, dan Indonesia. Mereka membahas beragam isu aktual seputar pemahaman Islam di era globalisasi, termasuk dinamika keilmuan, pendidikan Islam, dan tantangan digitalisasi terhadap studi keislaman.
Dalam paparannya, Dr. Muhammad Ulinnuha menyampaikan materi berjudul “Perkembangan Kajian Tafsir di Era Digital pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia.” Ia menjelaskan bahwa kajian tafsir di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mengalami perkembangan pesat seiring transformasi digital.
“Kajian tafsir yang dahulu dilakukan secara manual kini beralih ke sistem digital. Ada tiga aspek perubahan yang signifikan, yakni pada sumber akses kitab tafsir, metode dan teknik pembelajaran, serta metodologi penelitian,” ujarnya.
Menurutnya, era digital telah membuka akses luas bagi mahasiswa dan peneliti untuk menggali khazanah tafsir klasik dan kontemporer secara lebih cepat, akurat, dan interaktif, sehingga memperkaya tradisi intelektual Islam di Indonesia. Kendati demikian, bahaya era digital juga sangat mengkhawatirkan, terutama pada aspek verifikasi keabsahan data seiring dengan maraknya penggunaan kecerdasan buatan.
Sejumlah tokoh terkemuka turut hadir sebagai pembicara, di antaranya Dr. Yusuf Ismaili (Representative of the Islamic Organization for Education, Science, and Culture – ICESCO), Dr. Ashirbek Muminov (Türkiye, IRCICA), Prof. Sönmez Kutlu (Ankara University, Türkiye), Dr. Adygamov Ramil Kamilovich (Academy of Sciences of the Republic of Tatarstan, Rusia), Prof. Abdulrahman Hussein Obeid (Islamic Science University of Malaysia – USIM), Dr. Ahmad Saad Damanhuri (Al-Azhar University, Mesir), serta Dr. Muzaffarkhon Joniev Fayzullaevich (Direktur Imam Tirmidzi International Scientific Research Center, Uzbekistan).
Turut hadir pula Dr. Soatmurad Primov, Kepala Departemen Aqidah dan Fikih, Tashkent Islamic Institute Imam al-Bukhari, dan Nurmametov Ruslan Rafikovich, Ketua Dewan Ulama Spiritual Administration of Muslims of the Sverdlovsk Region, Rusia.
Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para akademisi muslim dunia untuk memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan studi Islam dan memperkokoh pemahaman Islam yang moderat di tengah arus globalisasi dan digitalisasi.[MU]



