Arah Baru Studi Tafsir: Sejarah Kenabian Perspektif Tafsir Nuzuli

Kamis (3/10/2019), Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta  menyelenggarakan kuliah umum di Aula Kampus IIQ Jakarta dengan dengan tema “Kontekstualisasi Sejarah Kenabian Perspektif Tafsir Nuzuli” dengan narasumber Dr. Aksin Wijaya.

Aksin Wijaya mengungkapkan bahwa, pada masa pra dan era kenabian, masih sedikit ditemukan tulisan autentik dan terbukukan tentang sejarah kenabian Muhammad. Al-Qur’an menjadi catatan paling otentik yang diwariskan dari peradaban Islam, sejak zaman Nabi Muhammad. Dalam konteks ini, Darwazah menggunakan tafsir nuzuli maudlu’i ijmali untuk mengkaji sejarah kenabian Muhammad. Menurut Darwazah, ada hubungan logis dan faktual antara Al-Qur’an dan masyarakat Arab pra-kenabian, Muhammad pribadi dan sejarah kenabian Muhammad. Dengan demikian, sejarah Al-Qur’an harus dilihat dari sudut sejarah kenabian, sedangkan sejarah Nabi Muhammad dipahami dari perspektif Al-Qur’an.

Riset Aksin Wijaya tentang metode tafsir nuzuli Izzat Darwazah menjadi penting, di tengah kontestasi pemikir Islam, antara fundamentalis dan liberal, antara Islamis dan orientalis. Aksin Wijaya berupaya menggali konteks lahirnya peradaban Islam, untuk mengkontekstulaisasikan dalam masa sekarang ini. Sejarah Kenabian dalam pemikiran Izzat Darwazah, yang digali oleh Aksin Wijaya, akan memberikan konteks yang lebih komprehensif tentang narasi-narasi sejarah kenabian. (MN).