Dekan FUD IIQ Jadi Guest Lecturer Pada Program Magister FDI UIN Jakarta
Jakarta (14/10) Dekan FUD IIQ, Muhammad Ulinnuha, menjadi dosen tamu pada Program Magister Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Jakarta. Tema yang disampaikan tentang kritik tafsir infiltratif (ad-dakhil fi at-tafsir).
Ia menjelaskan bahwa tafsir adalah produk manusia, karena itu posisinya sama dengan hasil ijtihad lainnya. Bisa benar dan juga sebaliknya.
“Ia (tafsir) itu hasil kreasi manusia. Karenanya ia dapat didiskusikan, dikritik, dinilai, dan bila perlu direkonstruksi. Agar mendapatkan hasil pemaknaan yg “ideal” dan kontekstual,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa kritik mengkritik itu sudah menjadi tradisi ilmuan dan akademisi muslim sejak dulu. Dengan kritik itu, bengunan ilmu pengetahuan akan semakin kokoh, bahkan tidak sedikit menghasilkan ilmu baru.
“Ulama kita terbiasa dengan kritik. Dengan kritik kita bisa semakin matang. Dengan kritik bangunan ilmu juga akan semakin kokoh. Karena ada argumen yang diperdebatkan dan diuji keabsahannya,” tegasnya.
Saat ditanya tentang tokoh yang berkontribusi menkonstruk metode kritik di era ini. Associate Profesor bidang ilmu quran dan tafsir itu menjelaksan dengan meyakinkan.
“Dalam konteks kajian tafsir kontemporer, Abdul Wahab Fayed, Ibrahim Khalifah, Abdul Ghafur Musthafa Ja’far, dan Gamal Mustafa an-Najjar, termasuk tokoh yang concern menulis kritik tafsir ilfiltratif,” jawabnya.
Acara guest lecturer ini digelar oleh FDI UIN Jakarta tiap semester dengan menghadirkan para pakar di bidangnya masing-masing.
“Semester ini sengaja mendatangkan pakar tafsir dari IIQ Jakarta. Karena kita tahu nama besar dan konsen IIQ di bidang kequranan,” jelas Kaprodi Magister Dirasat Islamiyah, Willy Octaviano.
Acara berlangsung sekitar dua jam dan terlihat mahasiswa sangat antusias megikuti perkuliahan hingga akhir. [MU]