IIQ Jakarta Mulai Kembangkan Sayap ke Malaysia

 

Malaysia – Senin-Rabu, 21-23 Maret 2011, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta melakukan rihlah ilmiah ke beberapa perguruan tinggi di Malaysia. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh rektor IIQ Jakarta, DR. Ahsin Sakho Muhammad MA, dengan disertai pembantu rektor I, DR. Ahmad Munif Suratmaputra MA, pembantu rektor II, Hj. Maria Ulfah MA, danpembantu rektor III, DR. Ummi Khulsum MA.

Adapun perguruan tinggi yang dikunjungi adalah Universitas Dar al-Qur’an Selangor,  Universitas Antar Bangsa dan Unniversitas Malaya. Tujuan dari kunjungan ini sendiri adalah untuk memperluas daya jangkau pengabdian terhadap Al-Qur’an yang selama ini dikembangkan IIQ. “IIQ Jakarta selama ini berhasil mewarnai MTQ-MTQ di tanah air, melalui pengembangan studi qira’ah dan tilawah al-Qur’an. Nah sekarang ini IIQ berniat untuk mengembangkan sayap ke Asia, tentu pertama-tama kita menjajagi kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia”, tutur Ahsin kepada redaksi.

Lebih jauh Ahsin menjelaksan bahwa dari hasil kunjungan tersebut, ada beberapa kerjasama awal yang bisa ditindak lanjuti. Pertama, kerjasama dengan Universitas Dar al-Qur’an, berencana untuk tukar menukar tenaga pengajar Qira’ah. Beberapa dosen Qira’ah dari IIQ direncanakan bisa mengajar di Dar al-Qur’an Malaysia.

Kedua, kerjasama dengan Universitas Antar Bangsa, menuntut untuk lebih diseriusi lagi, perlu ada kunjungan lebih berikutnya secara lebih serius. Sekarang ini Universitas Antar Bangsa meminta dosen-dosen IIQ Jakarta untuk mengirimkan curriculum vitae mereka.

Ketiga, kerjasama dengan Univertas Malaya juga terjalin dalam hal tukar menukar tenaga pengajar. Dimana dosen-dosen IIQ Jakarta, memiliki kesmpatan untuk menjadi pengajar di Universitas ini.

Selain itu dengan pemerintah Malaysia, IIQ Jakarta juga direncanakan mendapatkan I’tirof. Di mana lulusan-lulusan IIQ, ijazahnya akan diakui oleh pemerintah dan perguruan-perguruan tinggi di negeri jiran ini.

Ahsin menegaskan, bahwa ini semua demi kebaikan IIQ Jakarta ke depan, agar bisa mengemban usaha khidmah terhadap al-Qur’an, bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga ke negeri-negeri tetangga.(AM)