KKL IIQ Jakarta Tahun 2025 Tekankan Pentingnya Konservasi Lingkungan dan Peran Perempuan
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menggelar acara Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tahun Akademik 2024/2025 dengan tema unik, “Al-Qur’an, Perempuan, dan Konservasi Lingkungan”. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Senin (23/6/2025) bertempat di Gedung PUPR 1 – Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, Jalan Moh. Toha No. 31 Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
Acara ini dihadiri langsung oleh Rektor IIQ Jakarta, Assoc. Prof. Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., serta Ketua LPKM IIQ Jakarta, Dra. Hj. Chalimatul Sa’dijah, M.A., yang turut memberikan pengarahan dan semangat kepada para peserta KKL.
Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPKM) IIQ Jakarta, Ibu Dra. Hj. Chalimatus Sa’dijah, menyampaikan bahwa kegiatan KKL ini selain untuk memenuhi kebutuhan akademik, tetapi juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Beliau menjelaskan bahwa KKL IIQ dibagi menjadi dua kategori, yaitu Nasional dan Internasional. KKL Nasional berlangsung di wilayah Jabodetabek dengan 355 peserta yang terbagi dalam 24 kelompok, dibimbing oleh 24 dosen pembimbing. Sementara KKL Internasional diikuti oleh 17 mahasiswa, dengan 12 peserta menuju Thailand dan 5 peserta ke Malaysia.
Lebih lanjut, Ibu Chalimatus menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa peserta KKL Internasional di Malaysia yang telah menghasilkan karya inovatif berupa buku berjudul “Buku Ubudiyah” dan jurnal bertajuk “Jurnal Haid”. Jurnal ini bahkan menarik perhatian Wakil Duta Besar Malaysia sehingga secara khusus diminta untuk sang diplomat. Beliau berharap, kolaborasi yang baik ini dapat terus berlanjut, mengingat IIQ Jakarta telah dikenal luas baik di dalam maupun di luar negeri.
Rektor IIQ Jakarta, Associate Prof. Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH, M.Hum, dalam sambutannya menjelaskan bahwa konservasi lingkungan adalah bagian dari ajaran agama Islam yang dikenal sebagai fiqh lingkungan, sejalan dengan kebijakan Kementerian Agama. Beliau menegaskan bahwa tema KKL kali ini sangat tepat dan relevan. “Tema ini menunjukkan bahwa IIQ sudah berada di jalur yang benar (on the right track) dalam upaya pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, Rektor menjelaskan kaitan erat antara perempuan, Al-Qur’an, dan konservasi lingkungan. “Perempuan memiliki peran penting di keluarga, masyarakat, serta lingkungan. Sebagai ‘empu’ yang sangat memahami, perempuan diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan mulai dari diri sendiri,” jelasnya. Beliau juga mengingatkan para mahasiswa agar menjaga nama baik institusi dan memberikan contoh positif selama berada di tengah masyarakat.
Acara ini menghadirkan narasumber Ibu Nahdya Maulina, seorang Penyuluh Lingkungan Hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup sekaligus pendiri Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Dalam pemaparannya, Ibu Nahdya memberikan wawasan mengenai pentingnya konservasi lingkungan serta penerapan gaya hidup zero waste dalam kehidupan sehari-hari. Pesan utama yang disampaikan adalah agar mahasiswa pintar membawa diri dan tanggap terhadap berbagai tantangan serta konflik yang ditemui di lapangan demi memperkaya wawasan dan keterampilan mereka.
Dalam sesi pembekalan, Dr. Abdul Rosyid Masykur, M.A., memberikan pengarahan penting mengenai metode pengajaran Al-Qur’an. Beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap mahasiswa IIQ dalam kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan suara yang bagus.
Bapak Dr. Rosyid juga menekankan bahwa mahasiswa perlu memahami situasi masyarakat, karena kemampuan membaca Al-Qur’an sangat bervariasi di lapangan. “Ada yang belum bisa membaca sama sekali, ada yang separuh bisa tetapi masih memerlukan tahsin. Untuk itu, mahasiswa perlu memetakan kemampuan masyarakat terlebih dahulu agar bisa menerapkan metode yang tepat,” jelasnya. Menurutnya, penting pula untuk mengenalkan masyarakat pada makhorijul huruf dan sifat huruf secara bertahap, tanpa membebani langsung dengan teori yang berat.
Lebih lanjut, bapak Dr. Rosyid mengajak mahasiswa untuk selalu semangat dan tidak menyalahkan keterbatasan masyarakat dalam membaca Al-Qur’an. “Setiap pertemuan, cukup fokus pada satu makhroj atau huruf tertentu, dan pelan-pelan masyarakat akan memahami dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, ibu Dr. Siti Rohmah, menyampaikan kemampuan penting yang harus dimiliki mahasiswa selama pelaksanaan KKL yang meliputi etika, komunikasi yang efektif, kepemimpinan, tanggung jawab, adaptasi, kemampuan pemecahan masalah, serta kerja sama tim yang solid. Mahasiswa diajarkan untuk berpakaian sopan, menghormati masyarakat, menjaga nama baik almamater, serta menghindari konflik dalam setiap interaksi.
Menurut beliau, dalam aspek komunikasi, mahasiswa diharapkan mampu berinteraksi dengan baik, mendengarkan dengan aktif, menjaga kesopanan, serta menggunakan bahasa yang tepat, baik secara langsung maupun melalui media digital.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Rektor I Bu Romlah, para Dekan, para dosen, para Ketua Program Studi, Ketua Lembaga, Kepala Biro, dan jajaran panitia. Acara ditutup dengan pelepasan mahasiswa KKL secara resmi oleh Rektor IIQ Jakarta. (FP)