LPJ dan Penjaringan Rektor IIQ Jakarta Berjalan Lancar
JAKARTA – Rabu, 20/01/2010 Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelanggarakan Rapat Senat dalam rangka mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) rektor dan memilih calon rektor IIQ Jakarta tahun khidmad 2010 sd. 2014. “LPJ Rektor ini sesungguhnya sudah terlambat, dan harusnya dilaksanakan beberapa bulan lalu, tetapi karena ada tugas yang harus saya rektor selesaikan, akhirnya LPJ baru bisa terlaksana sekarang. Untuk itu saya meminta maaf atas keterlambatan ini”, kata Ahsin Sakho Muhammad selaku rektor IIQ Jakarta periode 2005 sd. 2009.
Rapat Senat yang bertempat di ruang rapat IIQ Jakarta ini mengusung dua agenda penting, mendengarkan dan memebri masukan kepada LPJ rektor periode 2005 sd. 2009, dan menjaring calon rektor IIQ Jakarta periode 2010 sd. 2014. Ada delapan belas anggota senat IIQ Jakarta yang hadir dalam kesempatan ini, ini artinya sudah memenuhi qorum. Karena memang secara keseluruhan senat IIQ Jakarta berjumlah 26 anggota senat.
Acara dimulai pkl. 13.00 WIB, dibuka dengan bacaan surah al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan penyampaian LPJ rektor. Sementara para anggota senat mendengarkan dengan khidmad.
Setelah sessi presentasi LPJ selesai, forum rapat senat memberi komentar, evaluasi dan tambahan-tambahan. Untuk selanjutnya sebagai bahan perbaikan LPJ tertulis yang akan disampaikan kepada pihak Yayasan IIQ Jakarta. Beberapa anggota senat mengusulkan tambahan-tambahan laporan, berupa kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tetapi belum dimasukan ke laporan, seperti kegiatan Bank Mini di fakultas Syariah, beberapa tambahan beasiswa yang terkahir, dan lain-lainnya. Beberapa anggota senat lainnya juga memberi saran sebaiknya program dan capaian itu berangkat dari hasil pembacaan SWOT yang telahh dilaksanakan. Beberapa yang lain mengusulkan adanya peningkatan kesejahteraan staff, dosen dan kareyawan IIQ. Dan masih banyak lagi saran dan masukan dari anggota senat untuk perbaikan dan melengkapi LPJ rektor. Dari semua masukan, tanggapann yang paling dominan adalah bahwa dalam hal membangun kerjasama-kerjasama yang produktif bagi IIQ, kerja rektor dianggap sangat membantu.
Selanjutnya pada sessi penjaringan calon rektor, ada beberapa nama kandidat calon rektor yang disepakati oleh forum, yaitu Ahsin Sakho Muhammad, Ahmad Munif Suratmaputra, Maria Ulfah, Ahmad Fathoni dan Umi Khulsum. Melalui proses pemungutan suara dari para anggota senat yang hadir, dengan cara langsung, jujur, adil, bebas dan rahasia, diperoleh kesimpulan bahwa suara terbanyak diperoleh calon rektor Ahsin Sakho Muhammad, kemudian Ahmad Munif Suratmaputra dan Maria Ulfah. Karena itu rapat senat dalam rangka penjaringan calon rektor IIQ Jakarta periode 2010 – 1014 ini memutuskan bahwa ada tiga orang calon rektor yang akan diajukan kepada Yayasan IIQ Jakarta, untuk selanjutnya dipilih dan diputuskan menjadi rektor IIQ Jakarta periode 2010 – 2014. (AM)