Mahasiswa Muslim harus Pelajari Perbankan Islam

 

JAKARTA – Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad berharap mahasiswa Islam memperhatikan dan berminat melanjutkan  sekaligus menekuni ilmu perbankan Islam,

Menurutnya, bank syari’ah yang berkembang pesat akhir-akhir ini adalah implementasi dari ajaran al-Qur’an, sehingga al-Qur’an tidak cukup hanya dihafalkan, melainkan diimplementasikan secara prkatis dalam perekonomian dan perbankan.

“Fikih positif dalam perbankan Islam sekarang ini sudah diterima oleh dunia termasuk Barat. Karena itu mahasiswa Islam harus memberikan perhatiann serius dengan memodernisasi sesuai perkembangan zaman,” kata Ahsin Sakho dalam acara Kuliah Umum di kampus IIQ Jakarta, di Tangerang Selatan, Rabu (13/4/2011)

Menurutnya, perbankan Islam memang butuh waktu panjang untuk menyemai kemajuan seperti bank konvensional. Untuk itu seharusnya, sejak sekarang mahasiswa Islam yang hafal al-Qur’an selama ini bisa melanjutkan studi ke perbankan Islam, agar nilai-nilai ekonomi di dalam al-Qur’an terealisasikan dalam kehidupan ekonomi nasional dan internasional.

Prayuda Mulyo dari bank Danamon, mengatakan, perbankan itu merupakan rumah ekonomi suatu negara. Kini, pertumbuhan perbankan Islam lebih baik dan lebih cepat di banding bank-bank konevensional. “Sepuluh tahun ke depan, peran perbankan Islam akan makin dibutuhkan,” tutur Prayuda.

Menurutnya, dengan jumlah muslim terbesar di Indonesia, maka kualitas sumber daya manusia umat Islam harus ditingkatkan, khususnya di dalam ilmu perbankan Islam. “Kita yakin dan percaya bahwa perbankan Islam sangat bermanfaat untuk membangun insane-insan berkualitas di masa mendatang,” tambah Prayuda.

Dengan sistem perbankan syari’ah yang sehat, kuat dan istiqomah, ia yakin perbankan Islam akan mengalami kemajuan pesat. Tujuannya adalah kemaslahatan dan keseimbangan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. “Insya Allah sepuluh tahun ke depan akan tercapai,” ungkap Prayuda. (AMH)