Pembekalan KKL IIQ Jakarta: Mahasiswa Didorong Galakkan Konservasi Lingkungan dan Gerakan Zero Waste
Tangerang Selatan – Persoalan sampah di Indonesia semakin mendesak. Dengan total timbulan sampah mencapai 32,41 juta ton per tahun dari kabupaten dan kota yang melaporkan, kondisi ini setara dengan lebih dari 21 juta mobil. Jika semua wilayah melaporkan, angkanya diprediksi melonjak hingga 64,6 juta ton per tahun. Hal ini mendorong perlunya langkah serius dalam pengelolaan lingkungan, termasuk kampanye konservasi dan gerakan zero waste yang kian diperkuat.
Dalam acara pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta pada 23 Juni 2025, dengan tema “Al-Qur’an, Perempuan, dan Konservasi Lingkungan,” Ibu Nahdya Maulina, penyuluh lingkungan hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup, menegaskan pentingnya konservasi lingkungan dan penerapan gaya hidup zero waste. Menurutnya, Indonesia merupakan negara megabiodiversity dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
Nahdya yang juga pendiri Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah, menyebutkan bahwa ancaman lingkungan global seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta polusi limbah dan sampah, merupakan krisis nyata yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan kesadaran masyarakat yang tinggi.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, komposisi terbesar sampah Indonesia adalah sisa makanan, mencapai 12,72 juta ton per tahun. Hal ini memperlihatkan potensi besar untuk pengolahan sampah organik melalui metode seperti komposting, biokonversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF), serta pembuatan eco enzyme.
Dalam mendukung strategi nasional pengelolaan sampah, pemerintah telah menetapkan target pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun 2025. Salah satu cara yang digalakkan adalah melalui bank sampah yang berfungsi menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R) serta meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Upaya ini memerlukan keterlibatan aktif komunitas dan individu dalam mengubah perilaku konsumsi dan pola hidup sehari-hari. Dengan aksi nyata ini, diharapkan dampak buruk lingkungan bisa ditekan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan, demi masa depan Indonesia yang lebih bersih dan sehat.
Rektor IIQ Jakarta, Assoc. Prof. Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., bersama Ketua LPKM IIQ Jakarta, Dra. Hj. Chalimatus Sa’dijah, M.A., turut hadir dalam acara tersebut. Acara ini menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu bapak Dr. Abdul Rasyid Masykur, M.A., Ibu Dr. Siti Rohmah, M.A., dan Ibu Nahdya Maulina, S.T., M.Sc. (FP)