Rektor IIQ Jakarta, Associate Prof Dr. Hj. Nadjmatul Faizah Hadiri Acara KolaborAKSI Keluarga untuk Indonesia

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2025, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar acara bertajuk KolaborAKSI Keluarga untuk Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada 17 Juni 2025 ini bertujuan untuk memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama pembangunan bangsa. Hadir dalam acara tersebut, Associate Prof. Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH, M. Hum, Rektor Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta, sebagai salah satu peserta penting yang turut mendukung penguatan ketahanan keluarga di Indonesia.

Acara yang berlangsung secara daring dan luring ini dihadiri oleh berbagai pejabat dari kementerian dan lembaga terkait, serta mitra pembangunan. Hadir pula para pejabat tinggi dari Kemenko PMK, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan, serta sejumlah Staf Ahli Bidang Ketahanan Sosial dan Ekologi, dan berbagai pejabat tinggi lainnya. Rektor IIQ Jakarta juga memberikan kontribusi dalam acara ini dengan menekankan pentingnya pendidikan berbasis agama dan moral dalam memperkuat keluarga sebagai dasar ketahanan bangsa.

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai sektor, baik pemerintah, perguruan tinggi, media, hingga sektor swasta, dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi oleh keluarga Indonesia. Isu-isu seperti kemiskinan, perceraian, dan kesehatan mental menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada September 2024, 8,57% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan, yang memengaruhi stabilitas keluarga, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Rektor IIQ Jakarta, Prof. Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH, M. Hum, memberikan apresiasi terhadap inisiatif pemerintah ini dan menyatakan pentingnya pendidikan agama dan moral sebagai dasar untuk membangun keluarga yang tangguh. Beliau menambahkan bahwa institusi pendidikan seperti IIQ Jakarta berperan dalam mencetak generasi yang memiliki karakter yang kuat dan integritas moral yang baik. Pendidikan berbasis nilai-nilai agama menjadi fondasi yang kokoh dalam memperkuat ketahanan keluarga Indonesia.

Acara ini juga mencatat beberapa agenda penting lainnya, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemenko PMK dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta penyerahan simbolis bantuan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola oleh kelompok keluarga pra-sejahtera. Penyerahan bantuan ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi keluarga sebagai bagian dari ketahanan sosial, meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga dan memberikan mereka peluang untuk berkembang di tengah tantangan yang ada.

Tak ketinggalan, acara tersebut diwarnai dengan penampilan dari Mydoremi Kidos Band, yang turut menyemarakkan suasana dengan lagu-lagu bertemakan anak dan keluarga. Penampilan ini memberi pesan tentang pentingnya kebersamaan dalam keluarga. Sesi talkshow juga menjadi bagian penting dari acara ini. Sesi pertama membahas tema “Membangun Ketangguhan Keluarga: Dari Keluarga untuk Indonesia”, dan sesi kedua berjudul “Kesehatan Mental dalam Mendukung Ketangguhan Keluarga”. Narasumber terkemuka seperti Ir. Mustikorini Indrijatiningrum, M.E dari Kemenko PMK dan Linda Restaningrum, SE, M.I.Kom turut membahas strategi penguatan ketahanan keluarga, integrasi layanan kesehatan jiwa, serta pentingnya peran moral dan agama dalam keluarga.

Acara ini juga memperingati Hari Keluarga Nasional yang dilaksanakan dengan kolaborasi antara kementerian, lembaga, perguruan tinggi, dan sektor swasta, dengan tujuan untuk memperkuat ketahanan keluarga Indonesia. Peserta acara ini berasal dari berbagai lapisan, termasuk kementerian, lembaga, organisasi kemasyarakatan, hingga mitra pembangunan. Beberapa di antaranya termasuk Ketua ILUNI (Ikatan Alumni Universitas Indonesia), Ketua Yayasan Karakter Eling Indonesia, serta berbagai organisasi sosial lainnya.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan ketahanan keluarga di Indonesia dapat terus diperkuat bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045. Acara ini menegaskan pentingnya keluarga sebagai fondasi dalam membangun masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. Pemerintah berharap seluruh elemen masyarakat dapat bekerja bersama untuk memperbaiki kualitas hidup keluarga. (FP)