Rektor IIQ Jakarta Berkunjung ke Sejumlah Lembaga di Malaysia
Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta Dr. Hj. Nadjmatul Faizah, SH. M. Hum berkunjung ke Malaysia untuk melakukan penjajakan MOU dengan sejumlah lembaga yang ada di Negeri Jiran pada Selasa, (26/07/22 hingga Sabtu, 30/07/22).
Rektor IIQ Jakarta tidak sendiri. Rektor melakukan kunjungan bersama Dr. KH. Nadratuzzaman Hosen perwakilan Baznas, Ustad KH. Ahmad Syawaluddin dari Yayasan Pondok Global Cahaya Nubuwwah Insani Islamic (GCNI) Enterpreneur Boarding School, Ummi Enny dari BI-GCNI dan Ibu Hurriyyah dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Setiba di Malaysia, silaturrahmi pertama dilakukan dengan Lembaga Zakat Negeri Kedah (LZNK) yang disambut langsung oleh CEO LZNK Dato Zakaria Othman. Menurut penuturan Rektor, Lembaga zakat ini dinaungi langsung oleh Sultan Kedah dan sangat maju. Lembaga zakat ini mempunyai sekolah zakat di tingkat Aliyah yang diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan. Sekolah Zakat Kedah ini ternyata juga memiliki program tahfid Al-Qur’an sebagaimana IIQ Jakarta. Rencananya, kerjasama yang dilakukan dengan sekolah zakat ini nantinya mengembangkan sister school program.
Pada kesempatan ini, Rektor IIQ berharap agar siswa di sekolah zakat dapat melanjutkan studinya ke IIQ Jakarta.
“Nah kami menawarkan untuk mereka juga bisa melanjutkan ke IIQ dan juga mohon kalau bisa nanti program studi manajemen zakat dan waqaf bisa melaksanakan magang atau belajar berkunjung kesana” tutur Rektor yang juga mengungkap bahwa mereka menyambut gembira dan mereka akan memasukkan IIQ sebagai Negara tujuan untuk melanjutkan sekolahnya, selain Mesir dan Jordan.
Selain lembaga zakat, Rektor IIQ dan rombongan kemudian melanjutkan kunjungan di Al-Bukhary International University (AIU) yang terletak di Alor Setar, Darul Aman Kedah, Malaysia pada Kamis (28/07).
Dari cerita Rektor, Al-Bukhary International University memberikan beasiswa khusus bagi pelajar kaum dhuafa. Ada 56 Negara International yang ikut belajar disana termasuk Indonesia. Untuk angkatan pertama, Indonesia mengirim 177 mahasiswa melalui kerjasama dengan Baznas. Diantara fasilitas yang tersedia terdapat language center untuk menunjang kemampuan bahasa inggris mahasiswa.
“Alhamdulillah dari 177 mahasiswa itu angkatan pertama dari Indonesia itu punya prestasi. Kebetulan ada yang jurusannya media jadi dia punya project ya disana memang diajar untuk menjadi entrepreneur. Jadi ada pendidikan untuk ekonominya atau business dan juga ada educationnya. Nah kita melihat kemungkinan itu jadi kalau mau exchange student mereka memang sudah punya kelas International. Nah kemarin dia tertarik juga sama IIQ, karena IIQ juga punya education ada Tarbiyah” Ungkap Rektor.
“Mau exchange student ataupun conference kita bisa lakukan bersama-sama ataupun bisa melakukan project-project, yang penting persyaratan mampu dalam bahasa Inggris dan juga usia tidak boleh lebih dari 22 tahun” Lanjut Rektor.
Disana, Rektor IIQ dan rombongan menghadiri mudzakarah International dan juga berkesempatan bertemu dengan Indonesian Students yang berada disana. Kepada pelajar Indonesia yang berada disana, Rektor IIQ berpesan agar rajin berdo’a dan bersungguh-sungguh dalam belajar.
“Jadi acara kita lumayan padat. Tadinya akan berkunjung tindak lanjut dengan Unishams tapi karna waktunya ngga sesuai dan akan dilanjutkan nanti, namun sudah ada pembicaraan. Disana sambutannya sangat baik dan banyak yang bisa kita lihat dan gagasan-gagasan Indonesia juga banyak diterima dan dilaksanakan disana” Tutup Rektor. (FP)