Rektor IIQ Jakarta sebagai Keynote Speaker di acara International Joint Seminar dengan Malaysia

Sebagai bentuk realisasi LoI (Letter of Intent), Rektor IIQ Jakarta dan salah satu dosen Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Berpartisipasi dalam International Joint Seminar Pedagogical Research and Innovation di Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia

Pada hari Kamis (17/8/2023), Rektor IIQ Jakarta bersama Dosen PIAUD Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dan asosiasi dosen Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PPIAUD) Indonesia menyelenggarakan Seminar Joint Internasional Bersama Dosen Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia di ruang Seminar Za’ba Fakultas Pembangunan Manusia. Seminar diawali dengan sambutan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nordin Mamat selaku Direktur Center of Pedagogy and Research Inovation menyambut baik dan mengatakan bahwa jika melakukan kerjasama bukan hanya di atas kertas namun harus terimplementasikan. Selanjutnya Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah SH, M.Hum selaku keynote speaker sebagai pembicara kehormatan yang memberi sambutan dan memberi materi dalam kegiatan ini. Bu rektor mengulas tentang PAUD di Indonesia: Tantangan dan Peluang yang ada di negara maritim ini.

Setelah ramah tamah selanjutnya disambung dengan kegiatan Internasional Joint Seminar. Dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) diwaliki oleh Prof. Noordin Mamat and Prof. Abdul Halim keduanya mengusung pentingnya inovasi pembelajaran pada anak usia dini untuk menstimulasi perkembangan anak usia dini. Pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan active learning dan learning from social interaction serta media pembelajaran Didik Hibur 3 M yang dapat digunakan untuk menstimulasi membaca, menulis, dan berhitung.

Selanjutnya dari Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dibawakan oleh Hasanah, M.Pd dalam presentasi hasil penelitiannya yang berjudul The Implementation of Inclusive Learning System in Raudhatul Athfal Tangerang Selatan City menyebutkan bahwa sistem pendidikan inklusif memiliki tantangan tersendiri, setidaknya ada 3 tahapan yang dihadapi guru RA dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di madrasah. pertama tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Dari sejumlah tantangan yang dihadapi madrasah inklusi di jenjang Raudhatul Athfal (RA) maka beberapa upaya dalam mengatasi tantangan juga sudah dilakukan seperti bekerja sama dengan orangtua, adanya guru pendamping, memberikan penghargaan/reward ketika anak dapat mengikuti instruksi, melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami madrasah dan menyediakan ruang sumber untuk pembelajaran khusus bagi AUDBK di madrasah. Bulan Oktober Dr. Seah selaku ketua prodi Pendidikan Taman Kanak-Kanak akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. (Hs)

5a603bec-fa3d-4ee4-87b0-55dc33a337ab  3fdf1dbd-d099-481b-979b-b6ff9b36ed3f

40dde66e-9048-4072-bcfd-cff961ef1a46 19c7d0f5-a3b1-4ecc-af1d-2a4dc007319c