Sekretariat Dewan Nasional Inklusi Keuangan Gandeng IIQ Jakarta dalam Upaya Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah Bagi Santri
Sekretariat Dewan Nasional Inklusi Keuangan Gandeng IIQ Jakarta dalam Upaya Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah Bagi Santri.
Upaya peningkatkan inklusi keuangan di Indonesia masih menghadapi tantangan antara lain tingkat literasi keuangan yang masih belum optimal, baru mencapai 49,68% (OJK, 2022) sementara literasi keuangan syariah lebih rendah lagi yaitu hanya sebesar 20,1% (BI, 2021). Namun ditengah tantangan tersebut, tingkat inklusi keuangan mengalami peningkatan, dari 83,6% pada tahun 2021 menjadi 85,1% pada tahun 2022.
Kelompok pemuda adalah salah satu prioritas utama dalam percepatan inklusi keuangan nasional sebagaimana Perpres 114 Tahun 2020. Tak hanya pemuda, Kelompok Perempuan juga menjadi prioritas dalam upaya mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 sesuai arahan Presiden pada Ratas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) Tahun 2020.
Sebagai bagian dari strategi untuk akselarasi literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok pelajar/santri, diperlukan dorongan kebijakan Pemerintah untuk mengenalkan produk dan layanan keuangan formal kepada pelajar/santri sejak dini.
Untuk itu, Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginisiasi Program Satu Rekening Satu pelajar (KEJAR) yang mendorong kepemilikan rekening bank oleh pelajar/santri di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mendukung implementasi Program KEJAR.
Sebagai tindak lanjut SE tersebut, Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bank Syariah Indonesia, Bank BJB Syariah, dan Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion Peran Lembaga Pendidikan Islam Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Dalam Mendukung Akselerasi Keuangan Inklusif bertempat di Kampus IIQ Jakarta (21/03). Acara ini dibuka secara langsung oleh Rektor IIQ Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH., M.Hum dan juga diikuti oleh Civitas Akademika IIQ Jakarta sebagai discussant.
Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi yang memegang peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, IIQ memiliki kontribusi berupa implementasi Tridharma Perguruan Tinggi termasuk dalam meningkatkan inklusi keuangan khususnya di kalangan pelajar/santri. Pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yang didalamnya terdapat pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat oleh Civitas Akademika IIQ Jakarta dapat dilaksanakan secara terpadu sehingga menjadi suatu siklus yang berkelanjutan dalam meningkatkan inklusi keuangan, khususnya keuangan syariah.
Strategi akselarasi inklusi keuangan melalui implementasi program KEJAR yang telah dirumuskan dari hasil Focus Group Discussion ini diharapkan mampu meningkatkan rasio literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Turut hadir dalam FGD ini Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Dr. Erdiriyo dan Direktur Diniyah dan Pondok Pesantren Dr. Waryono. (SM)
Â