Wisuda Sarjana IIQ: Menuju Center of Excelence
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menggelar wisuda sarjana ke-13, Sabtu (16/07). Acara yang digelar di Gedung Pusdiklat Kemendiknas, Parung dihadiri ratusan orang yang berasal dari pimpinan kampus, pimpinan yayasan, pemerintah DKI Jakarta, pemerintah Tangerang Selatan, tokoh masyarakat dan keluarga mahasiswa yang diwisuda.
Wisuda yang ke-13 untuk program sarjana (S1) dan ke-6 untuk program pascasarjana kali ini, diikuti oleh 163 mahasiswa. Rinciannya, lulusan dari fakultas Syariah (23 orang), fakultas Ushuluddin (25 orang), Tarbiyah (50 orang), dan Pascasarjana (65 orang). “Alhamdulillah, sampai saat ini Institut Ilmu Al-Qur’an telah mewisuda total 1360 orang. Para alumni sudah tersebar dan berperan di masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing,” ujar Rektor IIQ KH Ahsin Sakho Muhammad.
Dalam sambutannya, Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, menyampaikan komitmen IIQ untuk terus menjadi lembaga terdepan (center of excelence) dalam upaya menjaga disiplin ilmu-ilmu Al-Qur’an dan menjadi pusat pencetak hafidzul Qur’an yang cerdas dan berakhlak, “Sejak awal berdiri hingga sekarang, IIQ terus berusaha menelurkan duta-duta agama yang berpengetahuan Islam mumpuni serta hafal Al-Qur’an, khususnya dari kalangan perempuan,” jelas pakar Ilmu Tafsir dan Ilmu Qiraat ini.
Lebih lanjut, Ustadz Ahsin, panggilan akrabnya mengatakan bahwa saat ini memang banyak kader ulama yang paham agama. Namun, tidak semuanya merupakan seorang hafidz. Untuk itu, IIQ hadir demi mencetak ulama yang mengerti ilmu-ilmu agama, juga hafal Al-Qur’an. “Selain hafal Al-Qur’an, para mahasiswa juga dibekali dengan ilmu nagham (tilawah), ilmu qiraat sab’ah, tafsir, hadits, khat, dan lain sebagainya.”
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Hj. Harwinie Joesoef dalam sambutannya yang diwakilkan menyatakan bahwa Intitut Ilmu Al-Qur’an adalah lembaga yang menjadikan Al-Qur’an dan perempuan sebagai iconnya. “Spirit Al-Qur’an mengajarkan bahwa kita harus lebih baik daripada hari kemarin, dan menjadikan masa lalu sebagai acuan untuk berusaha lebih sukses di masa mendatang. Sementara perempuan, saat berperan sebagai ibu mempunyai peran strategis dalam menentukan suksesnya pendidikan anak,” jelasnya.
Sejak awal berdiri, atas prakarsa pendirinya IIQ memang didirikan khusus untuk mencetak kader-kader dari kalangan perempuan. KH Ibrahim Hosen (Alm) sang pemrakarsa, sebelumnya telah mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) di daerah Lebak Bulus, yang khusus untuk laki-laki.
Hal senada diungkapkan oleh Guburnur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dalam sambutan yang disampaikan Sekda Kesejahteraan Masyarakat. Sebagai Ketua Dewan Penyantun, Gubernur DKI Jakarta merasa bangga dengan amanah ini. “Pertama, karena IIQ bergerak dalam bidang Al-Qur’an. Kedua, karena IIQ mempunyai kekhususan tersendiri yang tidak dimiliki kampus-kampus lainnya. Seperti tahfidz, qiraat sab’ah, tilawah, khat, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kehadiran sarjana-sarjana di bidang Al-Qur’an selalu ditunggu masyarakat. “Ini terbukti dengan tersebarnya alumni IIQ di berbagai lembaga pendidikan maupun pengajaran agama dan Al-Qur’an serta bidang-bidang lainnya,” ungkapnya. “Kami berharap IIQ bisa terus konsisten dengan visi dan misi yang diembannya.”
Sementara itu, Ketua Panitia Nur Izzah Anshor yang ditemui Duta Masyarakat di sela acara, menyampaikan rasa syukur atas lancarnya acara wisuda ke-13 ini. “Alhamdulillah, dengan kerja keras seluruh jajaran panitia, wisuda dan Haflah IIQ ini bisa berjalan dengan sukses dan lancar.” Maklum, acara yang sedianya diselenggarakan beberapa bulan lalu ini, terpaksa ditunda karena beberapa alasan teknis dan pimpinan IIQ harus menghadiri undangan MTQ di luar negeri.
Hal senada diungkapkan M. Ulinnuha, salah satu panitia, “Beberapa gangguan teknis sempat membuat panitia kuatir. Untung saja, sebelum acara digelar semua sudah beres. Ke depan, kami berharap, kendala-kendala teknis tak lagi mengganggu, sehingga IIQ bisa menggelar wisuda setiap tahun,” ungkap alumni Al-Azhar Mesir ini.
Dalam kesempatan yang sama, Institut Ilmu Al-Qur’an juga memberikan penghargaan kepada wisudawan/i terbaik tahun 2011. Mereka antara lain: Fakultas Tarbiyah Uswatun Hasanah (IPK 3,85), Fakultas Syari’ah Munifatuz Zahro’ (IPK 3,68), dan Fakultas Tarbiyah Rifa Zakiah Mahmudah (3,62). Sementara dari program Pascasarjana diberikan kepada Syarif Hidayatullah (IPK 3,73) dan Encep (IPK 3,70).(Khaled)
sumber: Duta Masyarakat dan dimuat juga di pesantreniiq.blogspot.com