Diskusi LPPI IIQ: Dari Israiliyat dalam Tafsir sampai Kekerasan Terhadap Perempuan

CIPUTAT – Selasa, 19/03/13, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Ilmiah (LPPI) IIQ Jakarta menyelenggarakan Seminar Sehari di ruang diskusi gedung baru kampus IIQ Jakarta. Seminar sehari ini sejatinya adalah bagian dari kegiatan diskusi regular dosen IIQ, yang diselenggarakan setiap bulan, kata Romlah Widayati, selaku ketua LPPI.

Seminar ini menghadirkan dua orang narasumber, Anshori dan Romlah Widayati. Anshori membawakan makalah tentang Israiliyat di dalam Tafsir, sedang Romlah mempresentasikan makalah tentang kekerasan perempuan. Hadir pula dalam forum ini jajaran pimpinan IIQ, Ahsin Sakho Muhammad, selaku rektor, Maria Ulfah, pembantu rektor II, Afidah Wahyuni, dekan fakultas Syariah IIQ, para dosen dan jajaran karyawan.

Anshori, doktor tafsir dan dekan fakultas Tarbiyah IIQ, dalam presentasinya menyampaikan bahwa dalam menyikapi adanya Israiliyat di dalam Tafsir al-Qur’an ulama klasik dan kontemporer berbeda pandangan. Ulama klasik seperti Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa bila Israiliyat sejalan dengan ajaran Islam dapat dibenarkan dan boleh diriwayatkan, sedangkan Israiliyat yang tidak sejalan dengan ajaran Islam harus ditolak dan tidak boleh diriwayatkan dan Israiliyat yang tidak masuk pada keduanya tidak perlu dibenarkan dan tidak perlu didustakan, tetapi boleh diriwayatkan.

Sementara ulama kontemporer seperti Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha tidak setuju bila Israiliyat dimasukkan dalam menafsirkan al-Qur’an. Ia mengkritik kebiasaan ulama tafsir generasi pertama yang banyak menggunakan Israiliyat sebagai penjelas al-Qurán, menurutnya kebiasaan itu telah mendistorsi pemahaman terhadap Islam.

Lebih jauh, Anshori menjelaskan hukum meriwayatkan kisah Israiliyat, di mana ada perbedaan antara ulama yang melarang dan membolehkannya. Ulama yang melarang, melandaskan pandangannya pada al-Qur’an dan Hadits. Dalil al-Qur’an yang dikemukakan di antaranya adalah : “Dan diantara orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya Kami ini orang-orang Nasrani”, ada yang telah Kami ambil Perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 14). Hadits yang dijadikan dasar di antaranya adalah yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a, ia telah berkata, “Sesungguhnya Ahli Kitab itu membaca kitab Taurat dengan bahasa Ibrani dan menafsirkannya untuk umat Islam dengan bahasa Arab.”Lalu Rasulullah SAW.bersabda: “Janganlah kamu membenarkan Ahli Kitab, dan jangan pula mendustakannya dan katakanlah olehmu, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah diturunkan kepada kami…(HR.Bukhari).

Adapun para ulama yang membolehkan periwayatan Israiliyat juga mendasarkan pada dalil al-Qur’an dan hadits. Di antara dalil al-Qur’annya adalah QS. Yunus ayat 94 yang artinya : “Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, Maka Tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu.” Dalil haditsnya di antaranya adalah, “Dari Abdullah Ibn’Amr r.a. ia mengatakan bahwa Nabi SAW.telah bersabda,’’ Sampaikanlah olehmu apa yang kalian dapat dariku walaupun satu ayat. Ceritakan tentang Bani Israil dan tidak ada dosa padanya. Barang siapa yang sengaja berbohong kepadaku maka bersiaplah dirinya untuk mendapatkan tempat didalam Neraka” (H.R. Bukhari).

Sementara itu Romlah Widayati, yang mempresentasikan tema Kekerasan Terhadap perempuan lebih banyak menyoroti berbagai tindak kekerasan yang dialami perempuan, yang banyak diberitakan di media belakangan ini. (Ali Mursyid)

/* Style Definitions */ mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}