MASTAMA IIQ: Membekali Mahasiswa dengan Karakter Qur’ani
JAKARTA – 23-24/09/2011, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelelenggarakan Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (MASTAMA). “Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun, sebagai pembekalan bagi para mahasiswa baru. Tujuannya selain agar mahasiswa baru saling mengenal juga untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan sejarah IIQ, orientasi pembelajarannya, dan lembaga-lembaga yang ada. Sehingga mahasiswa baru diharapkan lebih sukses lagi dalam belajar di kampus ini”, kata Siti Zahroh, selaku ketua BEM IIQ, menjelaskan.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan mahasiswa baru ini, dibuka oleh rektor IIQ, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, dalam upacara pagi MASTAMA, 23/09/2011. Dalam sambutannya, ustadz Ahsin mewanti-wanti agar para mahasiswa baru tetap tegar dan istiqamah dengan niat dari rumah, untuk sukses menghafal dan belajar al-Qur’an dan tafsirnya di IIQ ini. Niat dan tekad yang kuat dan istiqamah ini penting adanya, karena IIQ terletak di Ibu Kota, yang tentu saja, untuk mengemban al-Qur’an akan besar tantangannya. Selain memberikan taushiyah, ustadz Ahsin juga mensosialisasikan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) IIQ, yang baru saja mendapatkan penghargaan Pemerintah, sebagai Rusunawa terbaik ketiga.
Setelah pembukaan, acara kemudian di isi dengan sesi-sesi pembekalan. Sesi pertama, diisi dengan pengenalan dan sosialisasi kelembagaan dan program lembaga-lembaga kemahasiswaan IIQ. Mulai dari BKKBM IIQ, BEM IIQ, KMI, BEM Fakultas (Ushulddin, Syariah dan Tarbiyah) , UKM, LSBM, KOPMA dan TPQ.
Berikutnya, sesi ketiga dan keempat diisi dengan pengenalan lembaga-lembaga yang ada di IIQ, baik terkait personil kelembagaan maupun programnya.
Untuk sesi malamnya, bertempat di Pesantren Tinggi Ma’had Takhasus li Tahfidz al-Qur’an IIQ, para mahasiswa diberi pengarahan perihal kepesantrenan oleh Dr. KH. Ahmad Fathoni selaku pengasuh pesantren dan Ruwaedah selaku direktris pesantren Dan sebagai sesi penutup acara hari pertama ini diisi dengan tugas resume yang dilakukan oleh para mahasiswa peserta.
Sebagaimana pada hari pertama, pada hari kedua, acara MASTAMA diisi dengan sesi-sesi yang cukup padat. Setelah para peserta senam pagi dan sarapan bersama, mereka kemudian menerima pengarahan akademik dari Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra selaku Pembantu Rektor IIQ bidang akademik (Purek I). Peserta juga diajak napak tilas sejarah IIQ, dengan mengunjungi rumah pendiri IIQ, kediaman Prof. Dr. KH. Ibrahim Hossen, MA di Kampung Utan, Ciputat. Di rumah pendiri, peserta disambut oleh keluarga pendiri, Dr. KH. Nadratuzzaman Hossen dan Dr. Hj. Nadzematul Faizah. Dalam kesempatan itu, Pa Nadrah (panggilan akrab Dr. H. Nadratuzzaman Hossen) menjelaskan tentang sejarah dan untuk tujuan apa IIQ didirikan. Sementara Ibu Ema (panggilan akrab Dr. Hj. Nadjematul Faizah) menunjukkan tempat dan ruangan rumah KH. Ibrahim Hossen yang dahulu dijadikan tempat kuliah para mahasiswa angkatan awal IIQ.
Berikutnya, para peserta dapat pencerahan dari presentasi Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, Hj. Mursyidah Taher MA dan Dr. Ummi Khulsum. Dalam kesempatan ini, Ustadzah Huzaemah banyak mengulas fiqh perempuan dengan berbagai persoalannya. Sementara Dr. Ummi mencoba member motivasi belajar, agar sukses dan bermanfaat ilmua. Sejalan dengan itu Mursyidah Taher, juga menjelaskan tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang berkarakter ilmiah sekaligus juga qur’ani.
Sore harinya, acara diisi dengan debat para peserta, yang mencoba memperdebatkan isu-isu aktual, seperti tentang wanita karir, korupsi dan lainnya. Para peserta pun dibagi dalam beberapa kelompok. Di akhir acara, para peserta diberi tugas untuk meminta tanda tangan kepada seluruh staf/karyawan, dosen dan pimpinan IIQ Jakarta. “Ini agar mereka saling mengenal”, kata seorang panitia, Mayada Hanawi. (AM)