Rektor IIQ Jakarta: Mereka Yang Meneliti Mereka Yang Akan Maju ke Depan

JAKARTA – Kamis, 05/08/2010, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Ilmiah (LPPI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelenggarakan pelatihan penelitian. “Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meninkatkan greget, kemauan dan kemampuan dosen-dosen IIQ Jakarta dalam bidang penelitian” kata DR. Hj. Romlah Widayati, MA, selaku ketua LPPI.

Pelatihan yang diiukti oleh puluhan dosen dan mahasiswa IIQ ini bertempat di Aula utama IIQ Jakarta. Dengan menghadirkan dua orang narasumber utama, DR. Asep yang membawakan materi teknik-teknik penelitian dan DR. Wawan Junaedi, MA, yang menjelaskan kebijakan-kebijakan Kementrian Agama RI dalam bidang penelitian. Acara ini dibuka oleh DR. Hj. Faizah Ali Syibromailisi, MA, di beri sambutan oleh rektor IIQ, KH. DR. Ahsin Sakho Muhammad, MA. Dan dimoderatori oleh DR. Fudhoili, MA

Dalam sambutannya Ahsin Sakho Muhammad mengatakan bahwa sebagai perguruan tinggi, IIQ Jakarta mengemban tugas dalam tiga ranah yang biasa disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengajaran, pengabdian masyarakat dan penelitian. Menurut Ahsin, penelitian sendiri sudah disebutkan dalam al-Qur’an, seperti ayat yang berbunyi afala yandzhuruna kaifa khuliqat, wa ila samaai kaifa rufiat, wa ilal ardhi kaifa suthihat dan seterusnya.

Lebih lanjut Ahsin menjelaskan bahwa, para ulama dahulu sesungguhnya telah mekalsanakan penelitian. Buktinya banyak karya ulama para dulu, banyak dikagumi oleh para sarjana sekarang. Dan tentu saja penelitian yang dilakukan para ulama di masa yang lalu itu tidak menggunakan proposal dan belum mengenal sistematika penelitian sebagaimana yang dikenal sekarang ini.

Di tengah-tengah penyampaian sambutannya, Ahsin menyampaikan bahwa siapa yang meneliti dialah yang akan maju. Apabila suatu bangsa tidak bisa melakukan penelitian maka akan ketinggalan dengan bangsa-bangsa yang lain. “Karena itu penelitian menjadi mutlak harus kita lakukan, bukan hanya sebagai kewajiban akademis tetapi juga menjadi hobi. Dengan demikian penelitian dilakukan dengan ringan dan bukan menjadi beban” tegas Ahsin dengan suara mantap.

Sejalan dengan semangat IIQ Jakarta dalam bidang penelitian, Wawan Junedi selaku pihak yang mengatur kebijakan penelitian di lingkungan perguruan tinggi di bawah kementrian agama RI, menyatakan bahwa, “Insya Allah tahun 2011 IIQ Jakarta akan dapat program excellent untuk peningkatan kemampuan penelitian dosen-dosen IIQ”. Alhamdulillah, kita tunggu saja. (AM)