Gebrak Dunia Dengan Industri Perikanan Bernuansa Qurani

Sulitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menyebabkan pemerintah berusaha mencetak generasi wirausahawan muda. Di antara usaha pemerintah ini ialah dengan diadakannya pelatihan budidaya perikanan, pengolahan hasil perikanan, dan kerajinan kulit kerang di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur`an (PTIQ). Acara ini terselenggara berkat kerjasama staff khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor (purek) IV PTIQ Jakarta dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP). Pelatihan diadakan selama 4 hari sejak selasa (26/02) hingga jumat (01/03).

Kegiatan ini secara umum dibuka oleh Kepala P2MKP Ir. Balok Bidiyanto, MM. Selain itu, turut hadir Bapak Drs. H. Ahmad Mujib Rokhmat selaku Staff Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Drs. Samsul Bahri Tanrere selaku Purek II. Kegiatan ini diikuti oleh 60 mahasiswa dari tiga Instansi yang berbeda, PTIQ, IIQ, dan Bayt Al-Qur’an. Dalam sambutannya, Bapak Drs. H. Ahmad Mujib Rokhmat selaku Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, mengutip sebuah ayat  Al-Qur’an “Dan Dia-lah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl [16]: 14). Ayat ini menyiratkan bahwa Allah telah menyediakan lautan beserta isinya untuk dikelola bagi kehidupan manusia. Selanjutnya beliau juga berpesan kepada pada peserta untuk lebih banyak mengkaji hal-hal menyangkut perikanan yang ada di dalam Al-Qur’an, karena sebenarnya Al-Qur’an adalah akar dari semua ilmu.

Tim P2MKP membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang dibentuk berdasarkan bidang-bidang P2MKP itu sendiri. Pada bidang pengolahan misalnya, dibentuk empat kelompok masing-masing terdiri dari lima peserta; bidang budidaya dibentuk dua kelompok masing-masing terdiri dari sepuluh anggota; dan bidang kerajinan dibagi dua kelompok yang terdiri dari sepuluh peserta. Dengan pembagian yang seperti itu, pemateri akan mudah untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan. Adapun pemateri di bidang pengolahan disampaikan oleh Bapak Purnani Kristiawan; bidang kerajinan oleh Ibu Sri Sulastri; dan bidang budidaya ikan lele oleh Bapak Tatang.

Terpilihnya mahasiswa Ilmu Al-Qur’an sebagai sasaran peserta pelatihan bukanlah tanpa alasan. Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an adalah para penghafal Al-Qur’an yang berasal dari seluruh penjuru tanah air mulai dari Sabang sampai Merauke. Kondisi tersebut sangat berpotensi untuk menyampaikan ilmu dan keterampilan tentang teknis perikanan di samping ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah.

Pada penghujung kegiatan ini, Bapak Tatang berpesan, “Jangan ada kata puas untuk pelatihan ini, tetapi mari kita latih diri kita lebih dari apa yang diberikan dalam pelatihan ini.” (Zahrotus Tsani, kabar IIQ)

sumber: Kabar IIQ dan www.pesantreniiq.ac.id