Kunjungan al-Hai?ah al-lamiyah li Tahfizh al-Qur?an ke IIQ Jakarta

CIPUTAT – Kamis 03/09/13, al-Hai’ah al-Âlamiyah li Tahfizh al-Qur’an li Mamlakah Sa’udiyahyakni Lembaga Tahfizh al-Qur’an Internasional Arab Saudi bersama Ustadz Yusuf Manshur berkunjung ke Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Menurut Rektor IIQ Jakarta, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, kunjungan ini adalah kunjungan silaturahim antara lembaga pecinta al-Qur’an. Karena sebelumnya, sejak Minggu 29/09/13 sampai dengan Selasa 02/10/13 al-Hai’ah al-Âlamiyah li Tahfizh al-Qur’an li Mamlakah Sa’udiyah menyelanggarakan  al-multaqâ al-tarbawiy al-tsâlits li huffazh wa mu’allimiy al-Qur’ân di Dar al-Qur’an milik Ust. Yusuf Manshur. Setelah acara multaqa tersebut selesai, beberapa tokoh al-hai’ah rupanya berkeinginan silaturahim ke IIQ, sebagai sesama lembaga yang punya kepedulian terhadap al-Qur’an.

Menyembut tamu kehormatan tersebut, IIQ Jakarta menyelenggarakan pertemuan yang dihadiri oleh para mahasiswi IIQ yang notabene para penghafal al-Qur’an dengan di dampingi beberapa pmpinan IIQ dan instruktur tahfizh. Pertemuan yang diselenggarakan di Aula gedung baru IIQ Jakarta itu menjadi semacam pertemuan sosialisasi kampus di hadapan organisasi tahfizh internasional al-Hai’ah al-Âlamiyah li Tahfizh al-Qur’an li Mamlakah Sa’udiyah.

Acara dimulai dengan iringan lantunan indah seni tilawah al-Qur’an dari dua mahasiswi IIQ Jakarta. Baru setelah itu, Rektor IIQ memberi kata sambutan. Dalam sambutannya, Rektor IIQ banyak memperkenalkan profil kampus IIQ, visi dan misi utamanya, sejarah pendirian, proses pembelajaran, fasilitas-fasilitas yang ada dan terutama program tahfizh al-Qur’an yang diselenggarakan IIQ.

Sementara itu Ust. Yusuf Manshur dalam sambutannya, menyampaikan nasihat-nasihat kepada para mahasiswi IIQ, agar tidak lupa berdo’a. “Kalian para penghafal al-Qur’an, adalah orang-orang pilihan, karena itu jangan lupa memanjatkan do’a, setelah membaca atau menghafal al-Qur’an. Insya Allah, Allah tiak menyia-nyiakan do’a kalian”.

Setelah itu, masyayikh dari al-Hai’ah al-Âlamiyah li Tahfizh al-Qur’an li Mamlakah Sa’udiyah satu persatu memberi kata sambutan dan taushiyah. Salah seorang syaikh, Dr. Anas Ahmad Karzoun  memberi taushiyah dengan sangat mengesankan. Beliau menyatakan bahwa orang yang berada dalam naungan al-Qur`an akan merasakan kenikmatan yang terus menerus. Lain halnya, jika kenikmatan itu hanya dari makanan ragawi yang jika dikonsumsi terlalu berlebihan maka akan terasa ketidakpuasan dan kekosongan hati, bahkan merasa hatinya sesak. Layaknya seseorang yang dihadapannya dihidangkan makanan yang lezat, maka ia akan menyantapnya hingga pada puncak kekenyangan dan tak dapat melahap makanan lainnya.

Berbeda keadaannya ketika makanannya adalah makanan ruhani seperti ibadah dan ilmu-ilmu agama yang apabila semakin sering dilakukan, akan terus menerus merasa haus dan lapar sehingga merasa tidak pernah puas. Ini dibuktikan oleh perilaku hidup orang-orang barat yang dikelilingi fasilitas mewah namun tetap merasakan kekosongan pada hatinya dan tidak mendapatkan kebahagiaan padahal di sekelilingnya dipenuhi dengan gemerlap duniawi. Bahkan kebanyakan penderita penyakit jiwa yang tinggal di benua Eropa adalah orang-orang yang sebelumnya memiliki kekayaan yang berlimpah. Kemudian banyak dari mereka yang menganut berbagai agama mulai dari yahudi, nasrani, dan agama-agama lainnya tetap merasakan sakit karena mereka berada dalam agama yang sakit.

 

Selain memberi sambutan dan taushiyah, rombongan tamu dari al-Hai’ah al-Âlamiyah li Tahfizh al-Qur’an li Mamlakah Sa’udiyah, juga menyempatkan untuk menguji kemampuan bacaan dan hafalan al-Qur’an mahasiswi-mahasiswi IIQ Jakarta. (AM)

/* Style Definitions */ mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}