Makmun Rasyid (S2) dan Nabila Fairuz (S1) Tampil Memukau di Universiti Kebangsaan Malaysia

Jakarta – Mahasiswa Pascasarjana IIQ Jakarta, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Makmun Rasyid tampil menjadi narasumber dalam acara International Conference of Qur’an and Hadith Student (ICQHS) 2019 di Malaysia dengan memaparkan tentang perkembangan tafsir abad 17 sampai 21. Makmun satu-satunya Mahasiswa yang mewakili Indonesia dan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir-Hadis Indonesia.

“Kehadiran FKMTHI dan Mahasiswa/Wi IAT di Kampus Universiti Kebangsaan Malaysia merupakan gebrakan baru. Saya berharap bahwa Malaysia membuat perkumpulan di tingkat mahasiswa sebagaimana di Indonesia yang diwakili FKMTHI dengan jejaring kampus sebanyak 113-an di seantero Indonesia. Kehadiran kami pula untuk mengajak seluruh pengkaji al-Qur’an dan Hadis untuk membuat perkumpulan Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir-Hadis Asean,” pungkas Makmun Rasyid.

Di sisi lain, hadir pula Mahasiswi IIQ Jakarta yang mewakili HMJ IAT IIQ, Nabila Fairuz, Nayla Nora Akmala dan Shopi Nilal Muna. Nabila merupakan salah satu peserta International Conference di Fakulti Pengajian Islam (FPI) UKM yang lolos 10 besar makalahnya dengan judul “The Issues and The Moslems Reactiong”.

Para peserta yang lolos 10 besar tersebut akan dibukukan bersama dengan mahasiswa-mahasiswi FPI UKM dan akan diterbitkan di UKM yang bekerjasama dengan FKMTHI.

“Saya akan memperjuangkan terbitnya makalah-makalah berbobot dari mahasiswa-mahasiswi Indonesia di UKM. Sebab ini akan membuat para peserta tingkat S1 tergugah gairah berliterasinya. Ini merupakan jalan kongkrit. Jika para mahasiswa pascasarjana dan dosen-dosen menerbitkan di skala international, itu sudah biasa. Tapi tingkat s1 ini merupakan sesuatu yang luar biasa”, ujar Makmun lagi.

Peserta International Conference di UKM berjumlah 80-an orang. Menurut Ketua FKMTHI, Ach. Sayuthi bahwa “Seluruh peserta diperkenankan untuk mengirim makalah-makalah terbaiknya sebelum mengikuti ICQHS 2019 di Malaysia, kemudian diseleksi pihak panitia dan akan diedit oleh Makmun Rasyid. Karena beliau yang memiliki link koneksi internasional.”

Dalam wawancara dengan Makmun yang mewakili Indonesia dan IIQ Jakarta, ia mengatakan pula “Mahasiswa-Mahasiswi IIQ Jakarta bisa dan sangat berpeluang bertarung dan beradu argumen di skala internasional. Tapi dengan syarat, harus melek informasi dan memiliki kemampuan mengolah informasi.”